3/35 Manilla St, East Brisbane  Bebe - 0433 966 951

Tiga hal yang bisa kita pelajari dari petani

Kita ingin lanjutkan 2 Timotius 2:3-6 dari minggu lalu. Di sini ada 3 profesi dalam ayat ayat ini. Minggu lalu kita melihat peran prajurit dan olahragawan.

Minggu lalu kita melihat prajurit yang baik dan yang tidak baik. Seorang prajurit yang desersi adalah bahaya karena dia bisa membocorkan strategi dan rahasia kepada musuh. Dengan prajurit kita berbicara tentang komitmen dan dedikasi yang penuh. Buat mereka adalah TAAT (Tidak Ada Alternatif Tau). Apapun yang diperintahkan oleh atasan dikerjakan tanpa pertanyaan.

Kita ada prajurit yang sudah ditebus oleh Yesus dan komitmen kita hanya kepada Dia. Seorang tentara bekerja untuk negaranya, bukan untuk diri sendiri. Berbeda dengan karyawan yang bekerja untuk keluarga dia sendiri, tentara berjuang untuk negaranya dan tidak memusingkan kehidupannya.

Sedangkan olahragawan hanya bisa memperoleh juara apabila dia bertanding menurut peraturan pertandingan. Seorang olahragawan adalah seorang yang mempunyai disiplin yang tinggi. Mereka harus bangun pagi dan latihan yang rutin yang kadang kelihatannya membosankan. Tanpa disiplin, seorang atlit tidak akan menang.

Di dalam kehidupan kita sebagai seorang Kristen, kita juga harus disiplin dalam berdoa dan membaca Alkitab. Kadang kadang kita kelihatannya tidak mengerti apa yang kit abaca dan doa kita sia sia. Tetapi itu akan mempersiapkan kita akan pertandingan yang akan kita hadapi.

Disiplin juga akan hal mengikuti aturan main. Tidak bisa seenaknya. Pertandingan Holyfield dan Tyson yang kedua, Mike Tyson menggunakan gigi untuk mengigit kuping dari Holyfield sampai putus. Hasilnya Mike Tyson dicabut titlenya dan dilarang bertanding dan didenda 3 juta dollar.

Seorang atlit harus fokus. Contohnya seorang pemain sepakbola harus focus sama bolanya. Seorang atlit lompat tinggi harus focus kepada galahnya. Seorang atlit untuk menang harus focus ke garis finish.

John Landy, tokoh atlit Australia yang luar biasa sebab dia orang kedua yang memecahkan rekor lari 1000 meter dibawah 4 menit. Para ilmuwan mengatakan tidak mungkin manusia bisa lari 1 mil dalam 1 menit. Tetapi tahun 1954, atlit Roger dari Inggris memecahkan asumsi ini. Pada 7 Agustus 1954, di acara British Empire Games di Vancouver, kedua pelari ini bertemu di final. Televisi dan radio menyiarkan dengan live pertandingan bersejarah ini. Ratusan juta orang menonton dan mengikuti pertandingan ini, sebab ini adalah race of the century.

Setelah putaran ketiga hanya dua orang ini di depan. Di putaran ketiga John memimpin, hanya 5 yard di depan Roger. Di dalam jarak 100 meter terakhir, John menoleh ke belakang, Roger memotong dari kanan dan memenangkan pertandingan ini.

Seorang pemahat Jack Harman membuat patung dengan mengamil pose John Landy melihat ke kiri. John Landy mengatakan “While Lot’s wife was turned into a pillar of salt for looking back, I am probably the only one ever turned into bronze for looking back.

Sebagai seorang atlit kita harus selalu fokus. Kalau begitu mengapa mobil ada kaca spion untuk melihat ke belakang? Aturannya, kita hanya boleh melihat ke belakang kalau changing lane, tidak selalu ke belakang.

Yang ketiga ada seorang petani. Paulus berbicara dalam ayat ke 6 tentang seorang petani. Apa yang kita dapatkan dari seorang petani. Seorang petani adalah pekerja yang keras dan tidak menarik. Mereka bekerja sejak matahari terbit sampai terbenam, kurang lebih 12 jam.

Sebagai orang Kristen kita harus rajin seperti seorang petani yang bekerja terus. Bekerja keras untuk menjadi garam dan terang dunia, untuk menjadi teladan untuk banyak orang, menjadi teman dan tetangga yang baik untuk orang orang sekitar kita. Adalah kerja keras untuk menjadi suami dan istri yang baik. Adalah kerja keras untuk memberi makan mereka yang lapar.

1 Korintus 15:58 mengatakan kerja keras kita tidak akan sia sia. Seorang petani haruslah seorang yang pertama untuk menikmati hasilnya. Pertama tama seorang petani haruslah bekerja keras baru kemudian menikmati hasilnya.

Yang kedua adalahnya tidak pelit (generous), kenapa? Di dalam Alkitab ada perumpaan tentang seorang penabur yang keluar dan menabur benih. Apa yang terjadi dengan taburan ini? Dikatakan ada benih yang jatuh di pinggir jalan, akhirnya dimakan oleh burung. Yang kedua dikatakan jatuh di tanah yang berbatu dan benih itu mati. Yang ketiga dikatakann benih ini jatuh di semak berduri tetapi dimakan oleh semak duri itu.

Semua benih yang diatas tidak memberikan hasil tetapi ada juga yang jatuh di tanah yang baik dan tumbuh menghasilkan buah. Tetapi ada yang memberikan hasil 100x, 60x dan 30x lipat. Mana hasil yang paling didambakan oleh petani, tentu yang 100x lipat.

Kita lihat 50 persen tidak memberikan hasil sama sekali. Tetapi dari 50 persen lagi yang berhasil, cuman sepertiga yang memberikan hasil yang baik. Jadi dari 6 benih yang ditanam, hanya satu yang menghasilkan. Tetapi petani itu tetap taburkan benih benih itu.

Yang ketiga, seorang petani itu sangat tekun. Kalau sebuah benih ditanam, akan memerlukan waktu yang lama untuk tumbuh. Biji itu akan mati terlebih dahulu sebelum tumbuh. Tetapi dengan ketekunannya, seorang petani akan take care benih yang mati itu dan suatu waktu biji itu akan tumbuh tunas.

Kita seorang petani haruslah tekun untuk menyebarkan benih itu dengan generous dan dengan rajin.

Di dalam Yakobus 5, kita disuruh untuk bersabar layaknya seorang petani yang menantikan hasil dari tanahnya dan sabar sampai turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.

Apapun posisi kita, harus kita lakukan untuk Tuhan.

Rangkuman Khotbah 26 July 2015 by Mindjaja Tani

Comments are closed.