3/35 Manilla St, East Brisbane  Bebe - 0433 966 951

Rangkuman khotbah 6 Desember 2015 – Pdt. Mindjaja Tani

2 Timotius 4:22

Our Last Supper for 2015. Surat terakhir dan ayat terakhir dari surat Timotius ini, “Tuhan menyertai rohmu. Kasih karunia-Nya menyertai kamu!”

Paulus mengakhiri suratnya dengan kalimat ini dan kita bisa belajar banyak dari kalimat ini yang sering kita miss. Ini adalah ayat kunci, karena ini memang mengunci seluruh Alkitab. Apa yang bisa kita pelajari dari ayat kunci ini?

Di minggu minggu lalu kita belajar bahwa kita manusia tidak bisa hidup sendiri, dan kita punya fungsi masing masing.

Dalam 2 Timotius 4 : 16 – 18, Tuhan tidak ingin diriNya digantikan oleh yang lain. Memang kita harus hidup dengan yang lain, asalkan Tuhan tetap is the only one.

GOD IS THE ONE AND ONLY

Oleh karena itu Tuhan mengijinkan Paulus untuk sendirian ketika baru pertama kali mengabarkan Injil karena Tuhan ingin He is the One and the only One.

Dalam 2 Timotius 4:17, Tuhan berjanji bahwa Dia menyertai kita. Tuhan tidak pernah berjanji bahwa kita tidak akan mengalami penderitaan tetapi Dia menjanjikan penyertaanNya. Dalam kelahiran Yesus, Yusuf sempat ragu karena Maria telah hamil terlebih dahulu. Yusuf berencan untuk menceraikan Maria dengan diam diam tetapi malaikat muncul dan mengatakan bahwa Yusuf akan menamakan bayi itu Yesus yang artinya God Saves dan Emmanuel (Yesaya 7:14) yang artinya Tuhan Menyertai Kita.

Memang benar Rok Kudus menyertai kita, tetapi Yesus juga menyertai kita dan bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan perjamuan kudus. Kalau Tuhan beserta dengan kita, kita akan menjadi kuat tetapi jangan sampai kita punya persepsi yang salah. Jangan sampai Tuhan menjadi pesuruh kita.

Paulus ingin mengajarkan greeting yang lebih bagus dari sekedar God Bless You or GBU yaitu Tuhan menyertai. Kalau kita menjadi orang Kristen supaya Tuhan memberkati kita, it is wrong. Begitu juga dengan teori bahwa kalau kita percaya berkat dengan sungguh sungguh, diucapkan setiap hari dan serius maka akan diberkati.

Saya ingin mengajak kita untuk meninggalkan phrase God Bless You karena sangat sangat low. Itu bagaikan Tuhan di tempat yang jauh mengirimkan berkat itu. Tuhan seakan akan ada di tempat yang jauh dan hanya melemparkan berkatnya, tetapi Tuhan Menyertaimu. Dia adalah Tuhan yang ingin dekat dengan kita.

 

Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *