3/35 Manilla St, East Brisbane  Bebe - 0433 966 951

Rangkuman Khotbah 24 April 2016 – Community

Saat itu Tuhan Yesus sedang mengajar di sebuah rumah, bukan pada hari Sabat, tetapi hari biasa. Ada beberapa audience, yang pertama orang orang ahli Taurat dan orang Farisi. Alkitab mencatat mereka datang khusus untuk melihat dan mendengarkan Yesus dari sebuah desa di Galilea. Audience yang kedia adalah orang banyak. Pada waktu itu Yesus masih di awal awal pelayananNya.

Di tengah dia mengajar, ada sekelompok orang datang dan membawa orang lumpuh kepada dia. Karena terlalu banyak orang, 4 orang itu harus menurunkan temannya dari atap. Ini adalah sebuah cerita yang indah. Empat orang ini mau bersusah susah bawa orang memakai tandu.

Membawa tandu ini tidak gampang, karena saya pernah merasakannya.  Dan mereka ini harus naik tangga dan melalui medan yang sulit. Alangkah indahnya jika saya mempunyai 4 orang ini ketika saya tidak berdaya.

Komunitas adalah sekelompok orang yang tinggal di tempat yang sama. Contohnya saya adalah bagian dari komunitas gereja ini dan share hal yang sama. Ketika saya tiba di Melbourne saya dijangkau Tuhan melalui persekutuan mahasiswa.

Beberapa karakteristik yang bisa kita share dari 4 orang ini.

  1. Iman
    Tuhan melihat iman mereka. Mereka percaya bahwa Tuhan bisa menyembuhkan orang lumpuh ini. In English, their faith got Jesus’ attention. Iman adalah hal yang sangat penting.  Yesus sering melihat iman seseorang, dari perempuan yang menyentuh jubah Yesus, wanita Kanaan yang anaknya karasukan, dan seorang wanita lagi yang membawa minyak wangi dalam bui bui dan dipakai untuk membersihkan kaki Yesus.  Yang keempat, seorang kepala prajurit yang anak buahnya sakit dan datang ke Yesus untuk kesembuhan.
    Empat orang ini datang secara khusus untuk menemui Tuhan Yesus dengan iman, berbeda dengan kelompok Farisi yang juga datang secara khusus tetapi untuk mengetes Yesus.
    Penyakit lumpuh dan kusta dianggap sebagai kutukan. Masyarakat saat itu sangat judgmental. Tidak dengan empat orang ini.
  1. Kasih
    Mereka mempunyai kasih dan sudah kita bahas kasih dalam PNS kita beberapa minggu ini. Love, hanya 4 huruf tetapi maknanya dalam.  Kasih tidak memandang bulu. Jaman sekarang perbedaan dijadikan hal yang negative. Contohnya dalam pemilihan gubernur di Jakarta. Hanya karena beda ras, dijadikan bahan untuk menyerang seseorang. Kalau kitas semua sama, apakah kita mau itu? Love is accepting.
    Yang kedua, love is forgiving.  Nobody is perfect but somehow kita tidak bisa menerima kenyataan ini. To accept, kita juga harus memaafkan.
  1. Membangun
    Kasih itu membangun. Kita kalau mengasihi anak kita, kita juga mau membangun dia. Kita tidak menjadi expert dalam segala hal, tetapi tidak mungkin. Kita perlu help each other. Kita harus mengenal orang itu supaya bisa saling membangun.
    Dalam cerita di atas, Yesus sedang mengajar terus terdengar suara dari atas da nada orang lumpuh. Bagaimana reaksi Yesus, dia tidak marah tetapi hanya melihat. Justru yang marah yang duduk paling depan.
  1. Persistent
    Kasih itu persistent.  Mereka don’t care how, orang lumpuh ini harus ketemu Yesus in any way. Mereka semua bersama sama harus persistent, tidak boleh ada satu yang menyerah.
  1. Urgency
    Urgency is good because it get things done. Mereka harus membawa orang lumpuh ini ketemu Yesus karena tidak tahu kapan lagi bisa.  Berbicara menjangkau jiwa, kita harus punya sense of urgency.
  1. Sacrifice
    Selain 4 orang ini, ada satu orang yang tidak disebutkan namanya, tetapi ada at least satu orang yang share karakter ini yaitu yang punya rumah. Atapnya di bongkar! Berbicara tentang atap, pada jaman itu atap merupakan unsur yang penting dari sebuah rumah. Atap selain dipakai untuk menampung air, tetapi juga tempat beraktifitas.
    Tetapi alkitab tidak mencatat bahwa dia marah.
    ‘A sacrifice to be real must cost, must hurt, must empty ourselves’ – Mother Teresa.
    Yang punya rumah gain nothing, tetapi blessing rohani ada yaitu dia witness rumahnya jadi tempat Yesus melakukan mujizat.

 

Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *