Minggu lalu kita mendengar tentang akhir jaman. Dikatakan tgl 1 Oktober nanti akan ada akhir jaman tetapi semuanya masih sama hari ini.
2 Timotius 3:14-17
Minggu lalu kita belajar untuk berjaga jaga karena kita tidak tahu kapan akhir jaman itu tetapi kita bisa berdoa dan membangun iman kita yaitu dengan tindakan yaitu dengan iman yang aktif.
Pagi ini kita belajar bagaimana kita bertindak di dalam iman. Yang pertama kita perlu berpegang pada kebenaran. Yang kedua, kita perlu mengenal kitab suci ini.
Hari ini kita ingin belajar tentang Alkitab itu sendiri. Memang Bible itu singkatannya Basic Information Before Leaving Earth, kita perlu informasi yang sangat dasar tentanga bagaimana kita memasuki akhir jaman. Alkitab ini buku yang sangat luar biasa dan berasal dari kata biblia, dari bahasa Yunani yang artinya buku. Meskipun artinya sederhana tetapi Alkitab itu luar biasa isinya. Pertama Alkitab itu berisi sejarah tentang bumi ini dan dicatat dengan luar biasa.
Catatan dari dokter Lukas sangat sangat akurat di dalam kisah para rasul. Semua raja raja dan kaisar yang dicatat memang benar benar terjadi di dalam sejarah dunia. Bukan hanya Kisah para rasul tetapi seluruh isi Alkitab dan semuanya bisa di countercheck dengan sejarah dunia.
Di dalam perjanjian lama tentang Yusuf yang membangun mezbah untuk Tuhan, nyatanya mezbah itu masih ada sampai sekarang di Israel sana. Para ahli memang pernah mengatakan bahwa tidak mungkin 5 kitab pertama di dalam Alkitab tidak mungkin ditulis oleh Musa. Tetapi para arkeolog berhasil menemukan tablet dan gulungan yang penuh dengan tulisan dan juga alat alat tulis yang menunjukkan berasal dari jaman Musa.
47 raja raja Israel yang dicatat di dalam kitab Tawarikh dan raja raja juga dicatat di dalam buku sejarah sekuler. Ada 40 kali Alkitab mencatat tentang suku Het yang tidak pernah ada sampai beberapa tahun yang lalu dari pengalian di Turki ditemukan catatan tentang suku Het yang sudah punah ini.
Werner Keller adalah seorang Jerman yang lahir tahun 1909 dan merupakan seorang insinyur dan seorang sarjana hokum dan dokter. Seorang yang cukup aktif melawan Hitler pada PD 2 dan sempat dijatuhin hukuman mati tetapi diselamatkan oleh teman temannya. Dia meninggal pada tahun 1980.
Meskipun dia seorang yang pintar tetapi dia memilih menjadi seorang jurnalis. Karena background edukasi dia yang begitu baik, jelas semua yang dia tulis jelas sangat ilmiah dan bukan omong kosong. Tahun 1955 dia menulis buku ‘The Bible as History’ dan terjual lebih dari 10 juta buah dan langsung diterjemahkan ke bahasa Ibrani oleh Israel, sebuah hal yang significant.
Sebuah quote dari buku itu adalah ‘In view of overwhelming mass of authentic and well attested evidence now available…there kept hammering in my brain this once sentence: ”The Bible is right after all” yang mengkonfirmasi bahwa Alkitab itu mencatat sejarah yang akurat.
Alkitab bukanlah buku sejarah and it is not a history record. Juga bukan a science account. Hukum thermodynamic mengatakan bahwa kita tidak bisa menciptakan dan memusnahkan energy, hanya bisa berubah wujud. Alkitab sudah mencatar bahwa tidak ada yang baru di bawah matahari. Contoh lain, manusia diciptakan dari debu dan tanah dihembuskan nafas. Ketika kita mati, jelas tubuh kita kembali ke tanah dan itu dicatat oleh Alkitab.
Alkitab mencatat bahwa binatag diciptakan dari pertama kali bervariasi tetapi kaum evolusi mengatakan bahwa semua berasal dari satu binatang. Tetapi sampai sekarang mereka masih belum menemukan buktinya.
Stephen Jay Gould ( 1941 – 2002), seorang palaeontologist dari Amerika yang belajar tentang life existence secara ilmiah. Dia menulis beberapa buku yang kurang terkenal tetapi akhirnya ditulis lagi oleh beberapa orang. Dia seorang Jew tetapi tidak percaya akan adanya Tuhan. Dia mengatakan “Species exhibit no directional change during their tenure on earth. They appear in the fossil record looking much the same as when they finally disappear.”
Tetapi walaupun demikian Alkitab bukan catatan sejarah. Alkitab juga mencatat banyak hal tentang phycology dan anatomy. Alkitab mencatat hati yang gembira adalah obat dan ini dibuktikan oleh kedokteran modern sekarang. Tetapi Alkitab juga bukanlah sebuah buku kedokteran.
Alkitab juga berbicara banyak tentang moral dan etika. Contohnya adalah the golden rule, do to others what you want others do to you, dan itu ada di dalam Alkitab.
David Cameron, PM Inggris pada waktu pelantikan dia ke dua mengatakan : “The Bible has helped to give Britain a set of values and morals which make Britain what it is today. Adhering to biblical values would counter the absence of any real accountability or moral code which recently allowed some bankers and politicians to behave with scant regard for the rest of the society.” Tetapi Alkitab bukan a moral manual.
Yang terakhir Alkitab berisi tentang siapa Tuhan itu dan berbicara semua tentang Tuhan atau theologi. Para theologs mengatakan bahwa bible is the first source of theology and all theology needs to be biblical. Tetapi Alkitab bukan sebuah buku theology.
Alkitab adalah firman Tuhan, the Word of God. Alkitab itu bukan hanya berisi tentang Firman Tuhan tetapi Alkitab itu adalah Firman Tuhan itu sendiri. Kalau Alkitab itu berisi Firman Tuhan, berarti Alkitab itu bisa saja berisi firman dari orang lain. Alkitab, most and foremost adalah Firman Tuhan.
Ada tiga hal yang perlu kita tahu dari Alkitab ini yaitu:
- Inspired – Diilhamkan oleh Tuhan, bukan seperti seorang artis yang mendapatkan inspirasi. Inspired by God di dalam bahasa Greek nya adalah God’s breath, nafas langsung dari Tuhan. Alkitab ditulis oleh banyak orang dengan style mereka masing masing tetapi semua menulis tentang hal yang sama yaitu Tuhan.
- Inerrant – Tidak ada kesalahan karena diilhamkan dari Tuhan sendiri. Tidak ada kesalahan pada teks aslinya. Terjemahan yang kita pakai sekarang mungkin saja ada yang salah tetapi aslinya semuanya benar.
- Infallible – Tidak bisa salah karena Alkita itu adalah firman Tuhan itu sendiri. Tetapi semua itu kembali ke teks aslinya.
Di dalam bibliology ada dua hal yaitu Hermenneutics dan Exegesis. Yang pertama adalah ilmu menafsirkan. Kedua adalah critical understanding. Intinya Alkitab adalah firman Tuhan.