3/35 Manilla St, East Brisbane  Bebe - 0433 966 951

Rangkuman khotbah 11 Oktober 2015 – Pdt. Mindjaja Tani

2 Timotius 4: 1-5

Ayat ini masih berbicara tentang akhir jaman dimana Paulus ingin mempersiapkan kita akan akhir jaman.  Kita tidak tahu kapan tetapi pasti akan ada waktunya akhir jaman itu terjadi.  Tetapi yang pasti it looks closer and closer akhir jaman itu.

Kita lihat dia ayat 3 bahwa bukan hanya menolak menerima kebenaran, tetapi mendengar saja tidak mau. Di dalam bahasa Inggris, memuaskan telinga adalah “itching ears” dan sangat menarik istilah ini. Arti lain adalah kuping gatal dan disampaikan pertama kali oleh rasul Paulus. Kalau gatal digaruk pasti enak sekali.

Mereka tidak hanya menolak tetapi mengumpulkan guru guru menurut kehendaknya. Celakanya ada ‘guru’ yang suka mendongeng.

Saya berbicara tentang orang orang yang datang ke gereja, yang mencari tentang hal hal di bawah ini

What they want…

Jesus tidak pernah berbicara untuk membuat gospel itu relevant. Di dalam kitab Lukas Matius Markus Yohanes, kita lihat malah sebaliknya yaitu keadaan yang harus disesuaikan dengan firman Tuhan.

Sekarang sedang hot tentang masalah homoseksual dan Amerika sudah meresmikan pernihakan sesama jenis. Australia sedang menuju ke arah sana dan akan ada public voting untuk hal ini. Saya tidak melihat kalau meresmikan pernikahan sesama jenis akan membuat gospel ini relevant.

Saya merasa sangat terancam kalau misalnya pernikahan sesame jenis ini diresmikan, saya sebagai public celebrant harus menikahkan mereka kalau tidak ingin dituntut.

Keadaan gereja yang makin parah juga menandakan tanda tanda akhir jaman. Ada pasangan homoseksual yang memimpin sebagai worship leader di Hillsong NYC. Dan ada juga gay ministers.

Saya kenal beberapa pendeta yang tidak mau disebut pendeta tetapi sebagai motivator, filsuf atau trainer padahal Paulus berkata bahwa “beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegurlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.” di dalam ayat ke 2.

Beritakanlah Firman atau Preach the Word – to herald dengan berdiri di ujung jalan. Kalau seorang raja mau sampaikan sesuatu, sang raja akan mengirim the herald, pembawa berita ini akan keluar dan berdiri di pojok jalan dan berteriak dengan suara yang keras tentang titah raja. The Word tidak lain adalah Firman Tuhan. So preach the Word, bukan kutipan kutipan dari motivator motivator terkenal.

In season and out of season – baik dan tidak baik waktunya. Ready setiap saat untuk memberitakan firman Tuhan.  Kemudian nyatakanlah apa yang salah – to reprove. Kita tidak lagi mengatakan sebuah dosa itu adalah dosa tetapi adalah kelemahan. Sama seperti homoseksual, mereka menyalahkan itu ke masalah genetika mereka, bahwa mereka dilahirkan begitu.  Demikian juga ada anak yang kurang ajar dibilang bukan dosa tetapi adalah penyakit ADD (Attention Deficit Disorder). Kita buat sebuah dosa itu sebagai suatu kelemahan jadi harus dikasihani. Dimana ada kebenaran seperti itu?

Kalau reprove menyatakan yang salah, to rebuke adalah menegor yang salah. Kita sekarang hidup di dunia yang multicultural dan harus toleran tetapi bukan berarti kita tidak menegur yang salah.

Terakhir adalah to exhort with patience and instruction. Kita harus preach terus dan diulang ulang dengan kesabaran dan dengan pengajaran, atau guidance. Bukan hanya menyatakan sesalahan tetapi juga menyediakan guidance.

Kita tahu bahwa semua ini akan dipertanggungjawabkan di depan Tuhan. Kenapa Paulus berpesan kepada Timotius untuk preach the Word karena Paulus tahu bahwa kita semua harus mempertanggungjawabkan kepada Tuhan.

Preach the Word tidak hanya berlaku kepada pendeta tetapi kepada kita semua. Tetapi bukan seperti khotbah saya ini, tetapi beritakan sebagai seorang pembawa berita.  Nah buat apa? Demi penyataanNya dan demi kerajaanNya.  Dalam bahasa Yunani, penyataan diartikan sebagai appearing, a manifestation, advent.  Kata kerajaan adalah royalty, kingdom, reign. Bahwa kita harus hidup di dalam kerajaanNya.

Seorang atheist berkata kepada William Booth, pendiri The Salvation Army: “If I believed what you Christians say you believe with reference to a coming judgement and day of reckoning, with the resultant eternal lostness of the impenitent Christ-rejecters, then I would crawl on my bare knees on crushed glass all over London, night and day, telling men and women to flee the wrath to come.”

 

Comments

Your email address will not be published. Required fields are marked *